Rasanya sudah saatnya kita lebih mewaspadi bahaya gadget dan media sosial bagi keutuhan keluarga.
Pernah lihat sepasang muda-mudi di cafe atau tukang bakso langganan?
Pernah lihat sepasang muda-mudi di cafe atau tukang bakso langganan?
Mereka datang berdua, tapi
masing-masing hidup dan berada dalam dunianya sendiri. Sang cowok bersibuk ria
dengan BBM sementara, Ceweknya tenggelam dalam status update temannya.
Lebih bahayanya lagi, pemandangan seperti itu bukan cuma terjadi di luar rumah dan melanda pasangan-pasangan muda. Budaya seperti itu sudah merayap masuk dalam dinding beton yang bernama rumah tangga.
Sang ayah, sibuk menjawab
email dari pelanggan dan rekan kerja. Ibu sibuk berfesbuk atau milih-milih
gaun baru dari situs belanja online. Anak sulung sibuk dengan Instagramnya.
Dalam situasi begini, yang jadi korban justru Si Kecil yang cuma dapat
hardikan, “sana! main video game atau nonton tipi aja! Papa lagi sibuk kerja.”
Kendatipun gadget termasuk handphone
banyak memberikan kemudahan dan
manfaat dalam kehidupan manusia, perlu diingat juga, bahaya gadget dan
media sosial ini bisa terjadi pada siapapun. Apalagi jika kita tidak
dapat menggunakanya dengan
bijak dan menyimpang, justru akan
jadi kontra produktif dan bisa merusak beberapa sendi kehidupan manusia.
Berikut beberapa dampak
negatif dan bahaya gadget dan media sosial bagi keutuhan keluarga umumnya bagi hubungan dan kehidupan
sosial manusia :
Mengacaukan Tujuan Hidup
Fakta yang tak dapat disanggah
dalam kehidupan adalah kita hanya sanggup menikmati waktu dan kesempatan yang kita
miliki cuma satu kali. Setelah
kesempatan dan waktu tersebut kita gunakan tak akan pernah datang waktu dan
kesempatan yang sama. Intinya, usaha apapun yang kita lakukan hari ini baik
baik atau buruk, akan memberikan dampak besar bagi kehidupan kita di masa
mendatang.
Banyak orang sibuk yang
kehilangan kesempatan berharga untuk melewatkan waktu yang berkwalitas dengan
keluarganya karena sibuk membuka email untuk menjawab permintaan langganan
maupun kolega kantornya. Lebih buruk lagi, jika kesempatan itu cuma dihabiskan
untuk main game atau bermedsos, mengesampingkan keluarga yang justru
membutuhkan kehadiran kita.
Menciptakan Hubungan Palsu
Ketika kita lebih banyak menghabiskan waktu di dunia maya
baik melalui Sosmed, SMS atau Chat, kita akan kehilangan banyak kesempatan
untuk mengasah kemampuan berkomunikasi secara langsung di dunia nyata. Hal ini
akan jadi penyebab timbulnya stres baik dalam hubungan perseorangan maupun di
tempat kerja akibat timbulnya kesalahpahaman karena komunikasi yang tidak
nyambung.
Meningkatnya tingkat kegagalan hubungan dan tingkat
perceraian yang makin tinggi, yang salah satunya adalah akibat kegagalan membina
komunikasi yang efektif termasuk kemampuan membaca bahasa tubuh, gesture dan
intonasi suara. Semua komponen komunikasi yang berharga ini tidak akan kita
dapatkan dalam komunikasi maya.
Kemampuan untuk bermusyawarah,
memberi dan menerima cuma bisa diasah melalui praktek dan latihan secara
langsung dalam kehidupan sehari-hari yang nyata dan tidak dapat diasah lewat
handphone atau tekhnologi canggih lainnya.
Penyebab rusaknya hubungan
Keseimbangan antara kehidupan
profesional dan kehidupan rumah tangga memegang peran penting bagi utuhnya
sebuah hubungan. Ada banyak orang tua, terutama pasangan muda yang menghabiskan
waktu lepas kerjanya dengan tenggelam dalam dunia maya. Ayah, sibuk menjawab
email kantor, ibu sibuk bermain facebook atau mungkin menyalurkan hobby
shoppingnya dengan mengakses situs belanja yang menggoda.
Sang anak yang berusaha
meminta perhatian orang tua sekedar ngobrol atau minta bantuan mengerjakan
pekerjaan rumah malah terpinggirkan. Diminta nonton TV atau main game.
Kebiasaan berulang seperti ini akan menyebabkan renggangnya komunikasi sesama
anggota keluarga.
Akibatnya jangka panjang karena
gadget dan media sosial ini akan lebih parah, Anak-anak akan melakukan
berbagai caran untuk mendapatkan
perhatian orang tua. Jika mereka tidak mendapatkan perhatian dengan
berlaku
manis, mereka akan mencarinya dengan bertingkah naka sekedar mendapatkan
perhatian orang tua. Jika kebiasaan ini berlanjut bisa anda bayangkan
akibatnya.
Menyebabkan Ketagihan
Jika kita menggunakanya dalam
batas kewajaran, memang keberadaan gadget dan media sosia sang membantu dan
memudahkan, membuka email dari kolega atau rekan kantor, mencatat sesuatu yang
penting, mengabadikan momen-momen indah bersama keluarga atau bisa menemukan
dan terhubung kembali dengan teman sekolah dulu.
Meskipun demikian jika kita
lebih banyak menghabiskan waktu di dunia maya dan jadi pemisah antara kita
dengan keluarga dan teman di dunia nyata, sudah waktunya anda mempertimbangkan
untuk menguranginya. Masalahnya waktu yang anda miliki tidak dapat anda gunakan
dua, waktu yang kita miliki jika dihitung dengan rata-rata umur manusia adalah
63 tahun atau 550 rbu jam saja.
Padahal sepertiga atau 20
tahun dari waktu kita tersebut kita habiskan untuk tidur, sisanya unutk bekerja
dan kegiatan lain seperti makan, tidur, gosok gigi. Lantas berapa banyak lagi
waktu tersisa untuk pasangan hidup dan keluarga kita. Intinya, kita harus
menjadikan waktu berharga.
SOLUSI
Jika sudah tahu bahaya gadget dan media sosial bagi keutuhan keluarga dampak buruk
dan ancam jangka pangjang penggunaan Gadget bagi terhadap pengembangan pribadi
dan keluarga, kemudian apa yang harus kita lakukan.
- Meletakkan batasan waktu penggunaan Gadget anda pada jam atau hari-hari tertentu. Saya sendiri sudah berkomitmen untuk tidak mengaktifkan media sosial pada hari senin sebagai langkah awal, kecuali telephone dan SMS saja
- Semua langkah dan kebijakan tersebut harus didiskusikan terlebih dahulu dengan pihak terkait seprti kelurga dan rekan-rekan kantor, misalnya cuma menghubungi untuk situasi-situasi darurat tertentu
- Menjawab email bisnis pada hari kerja berikutnya dengan mengaktifkan auto responder pemberitahuan bahwa email akan dijawab pada hari kerja, kecuali beberapa situasi darurat yang sudah disepakati.
- Memberitahu nomor rumah atau nomor handphone lain cuma untuk keluarga dan kerabat
- Rekan-rekan kantor di berikan nomor rumah dengan pesan khusus hanya boleh menghubungi pada situasi-situasi darurat seperti sakit yang serius atau masalah luar biasa di kantor.
- Berhenti sama sekali menggunakan media sosial. Tetap menggunakan gadget untuk keperluan penting seperti SMS atau menelepon.
Semoga dengan menyadari bahaya gadget dan media sosial bagi keutuhan keluarga ini kita jadi lebih sadar dan mengambil sikap menengah serta hati-hati, sehingga komunikasi antar anggota keluarga bisa lebih intim dan terjaga. Anak-anak bisa bertingkah lebih baik. Prestasi sekolahnya meningkat karena
orangtua punya lebih banyak waktu untuk mereka, bermain bersama, ngobrol, dan
membantu mengerjakan pekerjaan rumah.
Sumber : Gayagadgets