Jumat, 15 April 2016

Posted by Aldy Forester | File under : ,
Kebutuhan energi listrik alternatif kini semakin dibutuhkan, bahkan saat ini kita juga membutuhkan sumber energy listrik yang terbarukan. Selain kebutuhan listrik yang semakin tinggi. Kita juga harus mementingkan alam kita yang semakin rusak akibat pemanasan global. Krisis energi juga menjadi alasan utama bagaimana kita bisa menciptakan sumber listrik alternative yang aman dan ramah lingkungan.

Saat ini, energi listrik telah menjadi kebutuhan yang sulit terpisahkan dari segala aktifitas sehari-hari. Demikian pula dengan kegiatan industri dari skala kecil sampai besar, pemerintahan, kesehatan, teknologi, pendidikan dan lain sebagainya, dari tahun ke tahun terjadi peningkatan permintaan listrik. Padahal PLN sebagai pemasok listrik dalam negeri boleh dibilang kemampuannya nyaris tidak bertambah, dan itu pun terbatas jumlahnya.

Belimbing wuluh yang tumbuh subur di pekarangan rumah, dapat disulap menjadi zat pengurai yang mampu menghasilkan tenaga listrik alternatif, di tengah keluhan warga akan kenaikan tarif dasar listrik (TDL). Untuk menciptakan energi listrik tersebut, awalnya belimbing yang biasa digunakan sebagai sayuran ini dihaluskan untuk diambil airnya. Selanjutnya, dengan menggunakan media tanah yang ditaruh dalam gelas bekas air mineral ini, air belimbingnya disuntikkan secukupnya.
Selanjutnya masing-masing gelas berisi tanah bercampur sari air belimbing ini dihubungkan dengan serangkaian kawat lempengan tembaga dan seng, guna mengalirkan arus listrik. Hasilnya, energi listrikpun tercipta dengan tegangan yang lumayan, yakni hingga mencapai 5 volt, cukup untuk menghidupkan lampu penerangan. Tegangan yang dihasilkan ini juga lebih besar dari tegangan satu buah batu baterai.

Alat dan bahan yang diperlukan :
1. Belimbing wuluh
2. Blender
3. Gelas plastik
4. Tanah air
5. Lempeng tembaga (sebagai elektroda positif)
6. Lempeng seng (sebagai elektroda negatif)
7. Kabel.

Cara pembuatannya :
-  Blender blimbing wuluh sampai halus
-  Siapkan gelas-gelas plastik dan diisi dengan tanah liat
-  Masukkan jus blimbing wuluh ke dalam gelas-gelas plastik yang sudah diisi tanah
-  Susun berderet gelas-gelas yang sudah diisi tanah dan jus blimbing wuluh
-  Buatlah rangkaian elektroda dengan menyambungkan antara lempeng tembaga dan lempeng seng menggunakan kabel (15 cm)
-  Susun rangkaian elektroda tersebut ke dalam gelas-gelas yang telah disiapkan sebelumnya, dengan susunan lempeng temaga-lempeng seng-lemeng tembaga dan begitu seterusnya, jadi satu gelas akan berisi susunan satu lempeng tembaga dan satu lempeng seng dari rangkaian elektroda yang berbeda.
-  Siapkan dua buah elektroda dengan kabel yang lebih panjang dan hanya menggunakan satu lempeng saja, satu tembaga dan satu seng. Untuk gelas terluar (gelas pertama dan terakhir yang hanya memiliki satu lempeng: gelas pertama lempeng tembaga dan gelas terakhir lempeng seng) disambungkan dengan rangkaian elektroda baru ini. Gelas pertama dengan rangkaian seng, gelas terakhir disambungkan dengan rangkaian tembaga. Ujung dari dua kabel rangkaian terakhir inilah yang akan disambungkan dengan lampu yang akan dinyalakan.
-  Jadilah rangkaian sederhana pembangkit energi alternatif ini
-  Satu gelas bisa menghasilkan energi sebesar 0,5 volt, jadi untuk menghasilkan energi yang lebih besar tinggal menambahkan jumlah gelas dalam rangkaian yang akan dibuat. Satu gelas rangkaian ini bisa bertahan lebih kurang selama 15 hari.
Energi listrik ini tercipta karena belimbing wuluh yang memiliki tingkat keasaman tinggi dapat menghantarkan ion dan elektron yang ada pada lempengan tembaga dan seng, sehingga terciptalah arus listrik. Rata-rata, 10 butir belimbing wuluh ini mampu menciptakan tegangan listrik hingga mencapai 2,5 volt atau setara dengan satu buah batu baterai kering. Bahkan energi listrik dari belimbing sayur ini dapat bertahan lama hingga mencapai satu bulan.


Berikut Cuplikan Video berita terkait Penggunaan Belimbing sebagai bahan pembuatan energi listrik alternatif :


Link : Taqqorub

0 komentar:

Posting Komentar